Terdapat fakta sejarah yang patut direnungkan oleh siapa pun dan waktu
kapan pun. Adapun fakta tersebut selayaknya menjadi pedoman karena
berfek signifikan dengan manhaj dan orientasi dakwah.
Dakwah Islam telah melahirkan generasi sahabat menjelma menjadi generasi
yang sangat istimewa dalam sejarah Islam dan sejarah dunia. Akan tetapi
generasi tersebut tidak dapat berkelanjutan untuk generasi berikutnya
lagi. Generasi sahabat yang notabene menjadi generasi quran senantiasa
menjadi istimewa sepanjang zaman. Karena, tidak ada generasi selanjutnya
yang akan menandingi kualitas generasi quran, generasi sahabat.
Sebuah fakta yang sangat hebat dan patut menjadi panutan setiap zaman
sesudahnya. Sebenarnya Al Quran yang menjadi pedoman dakwah ini telah di
depan mata. Begitu juga sabda-sabda dalam hadits yang begitu aplikatif,
serta keteladanan hidup Nabi Muhammad saw yang begitu mulia, semuanya
tampak jelas di depan kita. Tidak pula ketiggalan, telah lahir generasi
pelopor yang juga tak akan terulang lagi dalam sejarah. Yang menjadi
pertanyaan adalah, bukankah yang telah hilang hanyalah pribadi
Rasululloh saw? Lalu apa yang menjadi misteri?
Jika eksistensi pribadi Nabi Muhammad saw merupakan sebuah keniscayaan
bagi keberlangsungan dan efektivitas dakwah, tentu Allah SWT tidak
menjadikannya sebuah seruan bagi umat manusia secara keseluruhan. Lagi
pula, tentu Allah SWT tidak akan mempercayakan dakwah ini untuk
menangani urusan manusia di muka bumi hingga akhir zaman.
Akan tetapi Allah telah menjamin terpeliharanya Al Quran. Allah Mahatahu
bahwa dakwah ini akan tetap bertahan dan berlanjut sepeninggal Nabi
Muhammad SAW. Kemudian, Allah hendak mengekalkan agama-Nya hingga akhir
zaman. Oleh karena itu "kepergian" sosok Rasulullah Saw tidak berarti
menegaskan fakta di atas dan tidak pula bersangkut paut dengannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar