Minggu, 29 Desember 2013

Muroqobah-Mengawasi

Muroqabah berasal dari bahasa arab ‘Raqaba’ (mengawasi ) Abu yahya Zakariyya al anshari rahimallah( 926 H/ 1520 H) memaknai ;selalu memperhatikan, sedangkan menurut istilah adalah senantiasa memandang Tuhan dengan hati (Qalb)
Muraqabah adalah duduk ber tafakur dengan penuh kesungguhan hati, seolah olah berhadapan dengan ALLAH,menyakinkan diri bahwa Allah senantiasa mengawasi dan memperhatkan nya. Dengan latihan muraqabah ini seorang akan memiliki nilai IKHSAN yang baik.dan akan dapat merasakan kehadiran Allah dimana saja dan kapan saja disetiap sudut pandang seorang hamba Allah .
Syech Yahya Ibn hamzah al Yamani ,rahimalla (668 – 749 H ) menyebutkan hakekat muraqabah adalah;mengawasi pengawasan sang PENGAWAS dan mengarahkan perhatian kepadanya ;orang yang waspada dari satu hal karena orang lain dikatakan, bahwa ia mewaspadainya dan menjaga pihaknya.
Didalam eksiklopedi tasawuf disebutkan;menurut Mir Valiuddin ( w 1975 ) Muraqabah adalah kesadaran tentang Allah yang senantiasa mengawasi kita di saat kita tenggelam dalam berbagai kesibukan se hari hari.Allah melihat segala aktivitas kita ,baik lahiriah maupun batiniah termasuk segenap pikiran kita.
Tidak ditemuknan Kata muraqabah di dalam Alqur’an.tetapi yang seakar dengan muraqabah, adalah kata “raqib”, seperti firman Allah :
.و كان الله علي كل شي ء رقيبا……… “Allah maha mengawasi segala sesuatu ( al ahzab /33:52) dan friman Allah : ما يلفظ من قو ل الا لد يه رقيب عسيد ………………………………………. “Tiada ucapan yang diucapkannya melainkan ada malaikat pengawas yang selalu hadir (Qaf /50:18).Ayat yang dijadikan dalil muraqabah oleh para sufi seperti disebutkan dala kitab ihya ulumuddin al Gazali (semoga dirahmati ruhnya).Allah berfirman :” maka apakah Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang diperbuatnya……………...” ( al Ra’ad/13;33). ا لم يعلم با ن الله يراى
“tidaklah DIA mengetahui bahwa sesungguhnya ALLAH melihat segala perbuatanya? “( al’ alaq /96;14). “…..Sesungguhnya Allah selalu megawasimu (annisa /4;1).
Hadis yang dijadikan sandaran Muraqabah adalah hadis ‘Jibril” yng menyebutkan jibril mendatangi rosululloh dan mengajarkan iman , islam dan ikhsan,Jibril menjelaskan : ……..Ikhsan yaitu hendaknya engkau mengabdi kepada Allah seolah-olah engkau melihatNya.(tetapi) jika engkau tidak melihatNYA,maka sesungguhnya DIA melihatmu.(HR Muslim.al Tirmidzi,Abu dawud dam Annasa’i).
Sebagai bagian yang benilai latihan psikologis (riyadlah al nafs) muraqabah berarti menanamkan keyakinan yang dalam akan makna firman tersebut diatas.Berbeda dengan zikir, obyek pemusatan kesadarannya adalah menjaga atas makna ,sifat qudrah dan iradah Allah swt.media yang digunakan dalam muraqabah adalah kesadaran murni berupa imajinasi dan daya khayali.
Jadi yang dimaksud muroqobah adalah kondisi hati yang menghasilkan makrifat kepada Allah dan kondisi tersebut membuahkan berbagai amal kebaikan dalam tubuh, berupa tindak ketaatan dan menahan diri dari maksiat.
Tujuan akhir dari muraqabah adalah agar seorang menjadi mukmin yang sesungguhnya,seorang hamba Allah yang Muhsin dapat menghambakan diri kepadaNYA.Ibadah dengan penuh kesadaran seolah olah melihatNYA.dan didalam tarekat naqsibandiyah qadariyah meyakini Muroqobah adalah asal semua kebaikan, kebahagiaan, dan keberhasilan.
PORSES MURAQABAH
Didalam kitabnya”Tashfiyat al Qulub min Daran al awzar wa alDzunub” Syeikh Ibn Hmzah al Yamani al Dzimari ,Rahimullah menyebutkan;ada dua proses dalam laku muraqabah ;sebelum dan saat bertindak
  1. Proses yang terjadi sebelum Bertindak
    Si pelaku memperhatikan apa yang telah tampak kepadanya,yang menggerakan keinginannya dan muncul di dalam diriya.Apakah murni karena Allah atau untuk mengikuti hawa nafsu dan setan.Jika amal itu murni karena Allah,ia melakukannya dan bersegera dalam melakukannya.Tapi apabila amal itu untuk yang selain Allah, ia malu kepada ALLAH dan menahan diri dari amal tersebut.ini terjadi di permulaan.
    Didalam hadis disebutkan ;”Sesungguhny dalam setiap gerak,bagi hamba dibentangkan tiga catatan;catatan pertama ; kenapa? Catatan kedua bagaimana dan catatan ketiga untuk siapa ?.Apa yang melatarbelakangi tindakanmu? Apakah perbuatan itu dilakukan dengan ilmunya atau tidak?Apakah perbuatan itu murni karena Allah atau untuk yang lain?
  2. Proses kedua terjadi saat bertindak.
    Memeriksa kondisi amal untuk memenuhi hak Allah didalamnya,memperbaiki niat di dalam menuntuskan dan meyempurnakan bentuk amalnya,serta memurnikan tujuan hingga ia diridlai Allah dalam setiap perbuatannya..Perbuatan Hamba tidak lepas dari tiga bentuk : Ketaatan,Maksiat atau hal yang mubah.Pada perbuatan maksiat, muraqabahnya adalah dalam menahan diri darinya.Pada ketaatan ,muraqabahnya adalah ikhlas dan penyempurnaan amalnya,sedang yang mubah , pengawasanya adalah dengan menjaga adab dan melaksanakan syukur kepada Allah.
    Syeikh Abdul karim al Qusyayry.menceriterakan ; seorang seikh mempunyai beberapa murid,dan ia lebih menyukai salah seorang dari mereka , sehingga memberi perhatian lebih dari murid yang lainya.Ketika ditanya tentang hal itu ia menjawab : ” Aku akan unjukan kepadamu mengapa aku bersikap demikian “.kemudian syeikh itu memberikan seekor burung kepada setiap muridnya. Lalu memerintahkan kepada mereka :”Sembelihlah burung yang aku berikan itu di suatu tempat yang tidak terlihat siapapun.!” lalu mereka semua berangkat melaksanakan perintah syeikh. Kemudian setelah beberapa saat, masing masing kembali lagi dengan membawa sembelihannya,akan tetapi murid kesayangan itu kembali dengan membawa burung tersebut dalam keadaan masih hidup ( tidak disembelh ).”Mengapa engkau tidak menyembelih burung itu ” Kata syeikh kepadanya;lalu murid itupun menjawab : “Tuan memerintahkan saya menyembelih burung ini ditempat yang tidak dilihat siapapun. Dan saya tidak menemukan tempat seperit itu, mendengar jawaban iu syeikh berkata kepada murid yanng lain : “Inilah sebabnya aku lebih memperhatikan kepadanya .(karena tingkat muraqabahnya lebih tingi ;merasa selalu dilihat Alloh dan tak ada tempat yang tidak dapat dilihat Allah ).Wallahu ‘alam
    “Allah mengawasi segala sesuatu….” (Qs al Ahzab 33:52)

Sholawat Munjiyat

الَّلهـُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِـناَ مُحَمَّـدٍ صَلَتً تُنْـجِـنَا بِهَا مِنْ جَـمِيـْعِ اَلْاَ هـوَالِ وَاَلْاَ فاَت
وَتـَقْضِى لَنَا بِـهـَا جَـمِيْعَ الْحَا جَاتِ ، وَتُـطَـهِـرُنَا بِهاَ مِنْ جَمِيعِ السَّـيِئاَ تِ،
وَتَرْ فَعُناَ بِهاَ اَعْلىَ الدَّ رَجاَتِ ، وَتُبَـلِّـغُـنَا بِهاَ اَقْصَ  الْغاَ ياَتِ، مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ
فِى الْحَياَتِ وَبَعْدَ الْمَماَتِ اِنَّكَ عَلىَ كُلِّ شَيئٍ قَـدِ يْرٌ.
Artinya :
Ya Allah ,limpahkanlah rahmat kepadanjunjungan kita nabi Muhammad saw ,yang dengan rahmat itu engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang mendebarkan dan dari semua cobaan, Engkau akan memenuhi semua hajat,Engkau akan mensucikan kami dari semua kesalahan,Engkau akan mengangkat derajad kami setingi tingginya,Engkau akan  sampaikan semua tujuan dari kebaikan pada waktu hidup dan sesudah mati,Sesungguhnya Engkau maha kuasa atas segala sesuatu.
Syeikh Al Bauniy dan Imam al Jazuli dalam Khawashus shalawat menjelaskan :
“Siapa berdo’a dengan shalawat ini (Munjiat-Penyelamat)sebanyak 1000 (seribu) kali ditengah malam untuk memohon segala hajat dunia akhirat,maka Allah ta’ala mendatangkan hajatnya dengan cepat dikabulkan,lebih cepat dari pada kilat yang menyambar “.
Uztad Abdullah Alif Thaifuri dalam “Amalan para ulama salaf “ meyebutkan :
  1. Barang siapa membiasakan membaca shalawat munjiat sesudah shalat fardlu dengan istiqomah sebanyak 11 x,dan disertai dengan do’a,insyaAllah apa yang anda inginkan akan cepat terwujud.
  2. Barang siapa membiasakan membaca shalawat munjiat sehari semalam (seribu ) 1000x,insya Allah dilapangkan segala macam kesulitan dan kerupekan hidupnya akan cepat sirna,hati menjadi terang,jiwa menjadi tenteram.

Generasi Qur'an Generasi yang Unik

Terdapat fakta sejarah yang patut direnungkan oleh siapa pun dan waktu kapan pun. Adapun fakta tersebut selayaknya menjadi pedoman karena berfek signifikan dengan manhaj dan orientasi dakwah.

Dakwah Islam telah melahirkan generasi sahabat menjelma menjadi generasi yang sangat istimewa dalam sejarah Islam dan sejarah dunia. Akan tetapi generasi tersebut tidak dapat berkelanjutan untuk generasi berikutnya lagi. Generasi sahabat yang notabene menjadi generasi quran senantiasa menjadi istimewa sepanjang zaman. Karena, tidak ada generasi selanjutnya yang akan menandingi kualitas generasi quran, generasi sahabat.

Sebuah fakta yang sangat hebat dan patut menjadi panutan setiap zaman sesudahnya. Sebenarnya Al Quran yang menjadi pedoman dakwah ini telah di depan mata. Begitu juga sabda-sabda dalam hadits yang begitu aplikatif, serta keteladanan hidup Nabi Muhammad saw yang begitu mulia, semuanya tampak jelas di depan kita. Tidak pula ketiggalan, telah lahir generasi pelopor yang juga tak akan terulang lagi dalam sejarah. Yang menjadi pertanyaan adalah, bukankah yang telah hilang hanyalah pribadi Rasululloh saw? Lalu apa yang menjadi misteri?

Jika eksistensi pribadi Nabi Muhammad saw merupakan sebuah keniscayaan bagi keberlangsungan dan efektivitas dakwah, tentu Allah SWT tidak menjadikannya sebuah seruan bagi umat manusia secara keseluruhan. Lagi pula, tentu Allah SWT tidak akan mempercayakan dakwah ini untuk menangani urusan manusia di muka bumi hingga akhir zaman.

Akan tetapi Allah telah menjamin terpeliharanya Al Quran. Allah Mahatahu bahwa dakwah ini akan tetap bertahan dan berlanjut sepeninggal Nabi Muhammad SAW. Kemudian, Allah hendak mengekalkan agama-Nya hingga akhir zaman. Oleh karena itu "kepergian" sosok Rasulullah Saw tidak berarti menegaskan fakta di atas dan tidak pula bersangkut paut dengannya.

Kata Mutiara Islami

Kata-kata lembut yang kita bisikkan pada pasangan kita, tersimpan di suatu tempat rahasia di surga. Pada suatu hari, mereka akan berjatuhan bagaikan hujan, lalu tersebar, dan misteri cinta kita akan tumbuh bersemi di segala penjuru bumi. (Kata mutiara Islam tentang cinta Jalaaludin Ar Rumi)

Jangan kau kira cinta datang dari keakraban dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah putra dari kecocokan jiwa. Dan jikalau itu tiada. Cinta takkan pernah tercipta, dalam hitungan tahun, bahkan millenia. (Kata mutiara Islam tentang cinta Kahlil Gibran)

Kini berpadulah dua hati dalam mahligai cinta. Ikatan nan agung sempurna sebagian agama. Allah telah menghalalkanmu menjadi pendamping bagiku. Dan kaupun telah mengikhlaskanku menjadi pendampingmu. (Kata mutiara Islam tentang cinta Nuansa: Mahligai Cinta)

Tiada sesuatu yang menbuat kami bersikap seperti ini, selain rasa cinta yang telah mengharu biru hati kami, menguasai perasaan kami, menguras habis air mata kami, dan mencabut rasa kantuk dari pelupuk. Kami adalah milik kalian wahai saudara-saudara tercinta. (Kata mutiara Islam tentang cinta Hasan al Banna)

Cinta adalah penyakit nikmat, yang kedatangannya justru dinanti. (Kata mutiara Islam tentang cinta Ibnu Hazm)

Keutamaan Sholat Dhuha

Keutamaan shalat dhuha memang perlu kita semua ketahui, agar kita lebih mantab dalam melaksanakannya. Waktu terus berlalu, tak terasa jam telah menunjukkan pukul 10.00. Ada waktu jeda cukup lama untuk rehat. Minimal ketika kita sudah berusaha melakukan mekanisme coping, tetap saja rehat menjadi kebutuhan diri yang tak terelakkan untuk mendukungnya. Sang pencipta mengetahui hal ini. Maka Dia memberi kita sarana untuk merecharge semangat: dengan melakukan shalat dhuha, karena terdapat keutamaan shalat dhuha.

Jika memang kelonggaran terdapat di awal dan kawatir tidak ada waktu terluang setelahnya, rehat bisa dilakukan di awal kegiatan. Hanya saja idealnya kita memiliki jadwal khusus untuk rehat itu, yakni di waktu utama pengerjaannya. Nah hal ini sangat berkaitan nantinya dengan keutamaan shalat dhuha.

Namun ketika amanah, tanggugjawab dan kesibukan menjadi rutinitas harian, tidak mengapa kita mengambil jeda semampu kita. Istirahat ketika pergantian mata kuliah, atau jeda di kantor, manfaatkan! Akhirat menanti. Di bawah ini merupakan dalil yang berkaitan dengan keutamaan shalat dhuha.

Dalil keutamaan shalat dhuha

Abu Dzar ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Setiap tulang dan persendian badan dari kamu ada sedekahnya; setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap amar makruf adalah sedekah, dan setiap nahi munkar adalah sedekah. Maka yang dapat mencukupi hal itu adalah dua rakaat yang dilakukannya dari shalat dhuha."

Satu lagi dalil tentang keutamaan shalat dhuha:
Abu Hurairah ra berkata, "Kekasihku, Muhammad SAW berwasiat kepadaku agar melakukan tiga hal: berpuasa tiga hari pada setiap bulan (Hijriah, yaitu puasa putih atau Bidl, tanggal 13, 14, 15), dua rakaat shalat dhuha, dan agar aku melakukan shalat witir dulu sebelum tidur." (HR Bukhari Muslim)

Keutamaan shalat Dhuha dari segi waktu

Waktu shalat dhuha terhitung panjang, mulai dari sesudah waktu haram hingga sesudah waktu haram. Maksudnya ialah waktu haram yang pertama adalah terbitnya matahari, sedangkan waktu haram yan kedua ialah saat matahari tepat di tengah hari, dan garis peredarannya. Kenapa diharamkan? Agar tidak seperti menyembah matahari. Kita diajarkan menjadi orang yang berkepribadian, tidak asal mengikuti. Cukup Rasulullah sebagai panutan. Tak terkecuali dianut mengenai waktu keutamaan shalat dhuha.

Sabda Rasulullah SAW, "Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, ia berhak memperoleh pahala sebagaimana pahala orang yang meloakukannya." (HR Muslim). Begitu dahsyatnya keutamaan shalat dhuha.

Rasulullah SAW bersabda, "Demi Allah, jika Allah memberi petunjuk kepada satu orang kerenamu, itu lebih baik bagimu daripada unta merah." (HR Muslim). Ini merupakan hadits keutamaan shalat dhuha.

Di masa Rasul, unta merah begitu prestisius. Pada masa sekarang bisa disamakan seperti mobil mewah. Untuk mendapat pahala sedemikian dahsyat dari keutamaan shalat dhuha, minimal kepribadian kita harus islami terlebih dahulu. Mari mengintrospeksi: sampai di sini amalan mana yang belum kita resapi. Bukti ilmiah keutamaan shalat dhuha dan dalil pendukung juga sudah.Insyaallah jika ikhlas kita kedepannya akan beroleh manfaat dari keutamaan shalat dhuha.

Tentu ketika waktu yang disediakan longgar, ada waktu utamanya. Waktu itu, dalam redaksional hadits, sering digambarkan sebagai anak unta bangkit dari tempat diamnya karena mulai kepanasan atau kehausan. Saat terik matahari mulai menyengat, pasir mulai panas, sehingga panasnya dirasakan oleh kaki-kaki anak unta. Ini menunjukkan waktu utama shalat dhuha akan diakhirkan. Jika merunut kondisi di Indonesia berarti sekitar pukul 10-11, atau lebih dari itu asal berhati-hati terhadap waktu haram yang mulai muncul.

Zain bin Arqam ra melihat orang-orang shalat dhuha, maka ia berkata: Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat dhuha di saat ini lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah bersabda, "Shalat dhuha itu shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena mulai panas tempat berbaringnya." (HR Muslim). Ini dalil pendukung lagi terhadap keutamaan shalat dhuha.

Puisi "Kelahiran Nabi"

Allah menyebut kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai manna, karunia yang besar, bagi orang-orang mukmin (QS Ali Imran: 164). Allah juga menyebut kedatangan Nabi Muhanmmad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam (QS Al Anbiya: 107). Sementara di ayat lain Allah berfirman,

“Katakanlah: “Dengan karunia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmatNya itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS Yunus: 58)

Itulah sebabnya mengapa umat Islam selalu mengadakan acara khusus di bulan Rabi Al Awal, bulan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Berikut adalah kutipan syair dalam bacaan maulid Shimtud Durar karangan Al Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al Habsyi, ketika sampai kisah detik-detik kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Alam bersinnar-seminar bersuka ria
Menyambut kelahiran Al Mustafa Ahmad
Riang gembira meliputi penghuninya
Sambung menyambung tiada hentinya

Kini wajiblah bersuka cita
Dengan keberuntungan terus menerus tiada habisnya
Manakala kita beroleh anugerah
Padanya terpadu kebanggaan abadi

Bagi Tuhanku segala puji
Tiada bilangan mampu mencakupnya
Atas penghormatan dilimpahkanNya bagi kita
Dengan lahirnya Al Mustafa Al Hadi Muhammad

Ya Rasulullah, selamat datang ahlan wa sahlan
Sungguh kami beruntung dengan kehadiranmu

Ya Ilahi, Ya Tuhanku
Semoga Engkau berkenan memberikan nikmat karuniaMu
Menyampaikan kami ke tujuan idaman
Demi ketinggian derajat Rasul di sisiMu

Tunjukilah kami jalan yang ia tempuh
Agar dengannya kami bahagia beroleh kebaikan yang melimpah
Rabbi, demi kedudukan mulianya di sisiMu
Tempatkanlah kami di sebaik-baik tempat di sisinya

Semoga shalawat Allah meliputimu selalu
Rasul termulia Muhammad
Serta salam terus menerus
Silih berganti setiap saat

Kata-kata Motivasi Cinta

Cinta itu tulus. Bahkan ketika kemarahan mulai muncul, tidak akan pernah menuntut untuk dimengerti.
Menjaga cinta dengan setulus hati itu memang susah. tetapi jika kita memang benar tulus, maka kita akan mudah menjalaninya.
Luruhnya hati bukanlah suatu dosa, Maka Jangan Pernah Takut untuk Jatuh Cinta.
Jangan terlalu menyayangi seseorang, kelak kita akan membencinya. Jangan pula terlalu membenci seseorang, kelak kita akan menyayanginya.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk ‘MoveOn’ & untuk benar-benar bisa bangkit maka semuanya dimulai dari NIAT.!!!
Tak perlu lari dari masalah apalagi menyisakan pertengkaran dengan mengunci mulut. Pasanganmu bukanlah pembaca pikiran.
Pria dijadikan-Nya Pemimpin. Itulah mengapa tanggungjawab pria amat besar atas apa yg dia pilih, dan apa yg dia miliki.
Hidup bukan tentang seberapa besar kesalahanmu di masa lalu, tapi tentang bagaimana kamu memperbaiki diri dan kuat menjalani hari.
Pria memang tidak suka dilarang. Tapi pria akan merindukan omelanmu saat kamu berhenti melarang.
Hubungan dibangun bukan untuk meminta balas budi tapi untuk saling berbagi, memahami & menomorduakan keinginan diri sendiri.
Jangan marah padanya jika dia tidak lagi peduli. Tapi marahlah pada diri sendiri sebab ketika dia peduli, kamu tidak pernah menghargai.
Wanita tidak pernah melupakan orang yang bisa ia miliki, dan Pria tidak bisa melupakan orang yang tidak bisa ia miliki.

Kata-kata motivasi hidup

Tuhan takkan pernah membiarkan dirimu terluka, Dia hanya ingin kamu belajar dari segala masalah. Percayalah padaNya.
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang2 tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.
Jangan membuang waktu dgn terus bersedih.. Terus melarutkan diri dlm kesedihan hanya akan menghambat pertumbuhan “kebahagiaan”.
Terkadang kejujuran bisa menyakiti, tetapi percayalah masalah apapun akan cepat terselesaikan jika kamu berlaku jujur.
Tidak ada yang bisa mengendalikanmu, semua tergantung pada diri kita sendiri. Orang lain hanya bisa mempengaruhi.
Kualitas dari kehidupan se2orang itu tergantung pada komitmennya utk berhasil, bidang apapun yg dia tempuh.
Orang yg berjaya dalam hidup adalah orang yg nampak tujuannya dengan jelas & menjurus kepadanya tanpa menyimpang.
Seseorang dgn wawasan yg cukup untuk mengakui kekurangannya berada paling dekat dgn kesempurnaan.
Orang2 berhasil tidak hanya keras hati, mereka juga pekerja keras yg percaya pada kemampuan dirinya.
Berfikir itu cahaya, kelalaian itu kegelapan, kejahilan itu kesesatan & manusia yg paling hina ialah orang yg menganiaya orang bawahannya.

Kamis, 19 Desember 2013

Jalan santai MIN Kalibuntu Wetan

Keep Smile Ala Kelas 4 b....

Cara Meningkatkan Kadar Keimanan

1. Pelajarilah berbagai ilmu agama Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits
a. Perbanyaklah membaca Al-Qur’an dan renungkan maknanya
Ayat-ayat Al-Qur’an memiliki target yang luas dan spesifik sesuai kebutuhan masing-masing orang yang sedang mencari atau memuliakan Tuhannya. Sebagian ayat Al-Qur’an mampu menggetarkan kulit seseorang yang sedang mencari kemuliaan Allah, dilain pihak Al-Qur’an mampu membuat menangis seorang pendosa, atau membuat tenang seorang pencari ketenangan.
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS, Shaad 38:29)
”Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian.” (QS, al-Israa’ 17:82)
b. Pelajarilah ilmu mengenai Asma’ul Husna, Sifat-sifat Yang Maha Agung.
Bila seseorang memahami sifat Allah yang Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Mengetahui, maka ia akan menahan lidahnya, anggota tubuhnya dan gerakan hatinya dari apapun yang tidak disukai Allah.
Bila seseorang memahami sifat Allah yang Maha Indah, Maha Agung dan Maha Perkasa, maka semakin besarlah keinginannya untuk bertemu Allah di hari akhirat sehingga iapun secara cermat memenuhi berbagai persyaratan yang diminta Allah untuk bisa bertemu dengan-Nya (yaitu dengan memperbanyak amal ibadah).
Bila seseorang memahami sifat Allah yang Maha Santun, Maha Halus dan Maha Penyabar, maka iapun merasa malu ketika ia marah, dan hidupnya merasa tenang karena tahu bahwa ia dijaga oleh Tuhannya secara lembut dan sabar.
c. Pelajari dengan cermat sejarah (Siroh) kehidupan Rasulullah SAW.
Dengan memahami perilaku, keagungan dan perjuangan Rasulullah, akan menumbuhkan rasa cinta kita terhadapnya, kemudian berkembang menjadi keinginan untuk mencontoh semua perilaku beliau dan mematuhi pesan-pesan beliau selaku utusan Allah.
Seorang sahabat r.a. mendatangi Rasulullah saw dan bertanya, “Wahai Rasul Allah, kapan tibanya hari akhirat?”. Rasulullah saw balik bertanya : “Apakah yang telah engkau persiapkan untuk menghadapi hari akhirat?”. Si sahabat menjawab , “Wahai Rasulullah, aku telah sholat, puasa dan bersedekah selama ini, tetap saja rasanya semua itu belum cukup. Namun didalam hati, aku sangat mencintai dirimu, ya Rasulullah”. Rasulullah saw menjawab, “Insya Allah, di akhirat kelak engkau akan bersama orang yang engkau cintai”. (HR Muslim) Inilah hadits yang sangat disukai para sahabat Rasulullah SAW. Jelaslah bahwa mencintai Rasulullah adalah salah satu jalan menuju surga, dan membaca riwayat hidupnya (siroh) adalah cara terpenting untuk lebih mudah memahami dan mencintai Rasulullah SAW.
d. Mempelajari Jasa-jasa dan Kualitas Agama Islam
Perenungan terhadap syariat Islam, hukum-hukumnya, akhlak yang diajarkannya, perintah dan larangannya, akan menimbulkan kekaguman terhadap kesempurnaan ajaran agama Islam ini. Tidak ada agama lain yang memiliki aturan dan etiket yang sedemikian rincinya seperti Islam, dimana untuk makan dan ke WC pun ada adabnya, untuk aspek hukum dan ekonomi ada aturannya, bahkan untuk berhubungan suami -istripun ada aturannya.
e. Mempelajari Kehidupan Orang-orang Sholeh (generasi Shalafus Sholihin, para sahabat Rasulullah SAW, murid-murid para sahabat, tabi’in dan tabi’it tabi’in)
Mereka adalah generasi-generasi terbaik dari Islam. Mereka adalah orang-orang yang kadar keimanannya diibaratkan sebesar gunung Uhud sementara manusia zaman kini diibaratkan kadar keimananya tak lebih dari sebutir debu dari gunung Uhud. Umar r.a. pernah memuntahkan makanan yang sudah masuk ke perutnya ketika tahu bahwa makanan yang diberikan padanya kurang halal sumbernya. Sejarah lain menceritakan tentang lumrahnya seorang tabi’in meng-khatamkan Qur’an dalam satu kali sholatnya. Atau cerita tentang seorang sholeh yang lebih dari 40 tahun hidupnya berturut-turut tidak pernah sholat wajib sendiri kecuali berjamaah di mesjid. Atau seorang sholeh yang menangis karena lupa mengucap doa ketika masuk mesjid. Inilah cerita-cerita teladan yang mampu menggetarkan hati seorang yang sedang meningkatkan keimanannnya.
2. Renungkanlah tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di alam (ma’rifatullah)
Singkirkan dulu kesombongan akal kita, renungkan secara tulus bagaimana alam ini diciptakan. Sungguh pasti ada kekuatan luar biasa yang mampu menciptakan alam yang sempurna ini, sebuah struktur dan sistem kehidupan yang rapi, mulai dari tata surya, galaksi hingga struktur pohon dan sel-sel atom.
Renungkan pula rahasia dan mukjizat Qur’an. Salah satu keajaiban Al Qur’an adalah struktur matematis Al Qur’an. Walau wahyu Allah diturunkan bertahap namun ketika seluruh wahyu lengkap maka ditemukan bahwa kata tunggal “hari” disebut sebanyak 365 kali, sebanyak jumlah hari pada satu tahun syamsiyyah (masehi). Kata jamak hari disebut sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu bulan. Sedang kata Syahrun (bulan) dalam Al Quran disebut sebanyak 12 kali sama dengan jumlah bulan dalam satu tahun. Kata Saa’ah (jam) disebutkan sebanyak 24 kali sama dengan jumlah jam sehari semalam. Dan semua kata-kata itu tersebar di 114 surat dan 6666 ayat dan ratusan ribu kata yang tersusun indah. Dan masih banyak lagi keajaiban dan mukjizat Al Quran dari sisi pandang lainnya yang membuktikan bahwa itu bukan karya manusia. Masih banyak pula mukjizat lainnya di alam ini yang membuktikan bahwa alam ini memiliki struktur yang sangat sempurna dan tidak mungkin tercipta dengan sendirinya. Adalah lumrah, bahwa sesuatu yang tidak mungkin diciptakan manusia, pastilah diciptakan sesuatu yang Maha Kuasa, Maha Besar. Inilah yang menambah kecilnya diri kita dan menambah kekaguman dan cinta serta iman kita kepada Sang Pencipta alam semesta ini.
3. Berusaha keras melakukan amal perbuatan yang baik secara ikhlas
Amal perbuatan perlu digerakkan. Dimulai dari hati, kemudian terungkap melalui lidah kita dan kemudian anggota tubuh kita. Selain ikhlas, diperlukan usaha dan keseriusan untuk melakukan amalan-amalan ini.
a. Amalan Hati
Dilakukan melalui pembersihan hati kita dari sifat-sifat buruk, selalu menjaga kesucian hati. Ciptakan sifat-sifat sabar dan tawakal, penuh takut dan harap akan Allah. Jauhi sifat tamak, kikir, prasangka buruk dan sebagainya.
b. Amalan Lidah
Perbanyak membaca Al-Qur’an, zikir, bertasbih, tahlil, takbir, istighfar, mengirim salam dan sholawat kepada Rasulullah dan mengajak orang lain kepada kebaikan, melarang kemungkaran.
c. Amalan Anggota Tubuh
Dilakukan melalui kepatuhan dalam sholat, pengorbanan untuk bersedekah, perjuangan untuk berhaji hingga disiplin untuk sholat berjamaah di mesjid (khususnya bagi pria).
SEBAB-SEBAB TURUNNYA KADAR IMAN :
Sebab-sebab dari dalam diri kita sendiri (Internal) :
1. Kebodohan
Kebodohan merupakan pangkal dari berbagai perbuatan buruk. Seseorang berbuat jahat boleh jadi karena ia tak tahu bahwa perbuatan itu dilarang agama, atau ia tidak tahu ancaman dan bahaya yang akan dihadapinya kelak di akhirat, atau ia tidak tahu keperkasaan Sang Maha Kuasa yang mengatur denyut jantungnya, mengatur musibah dan rezekinya.
2. Ketidakpedulian, keengganan dan melupakan
Ketidakpedulian menyebabkan pikiran seseorang diisi dengan hal-hal duniawi yang hanya ia sukai (yang ia pedulikan), sedangkan yang bukan ia sukai tidak diberi tempat dipikirannya. Ini menyebabkan ia tidak ingat (dzikir) pada Allah, sifatnya tidak tulus, tidak punya rasa takut dan malu (kepada Allah), tidak merasa berdosa (tidak perlu tobat), dan bisa jadi ia menjadi sombong karena tidak merasakan pentingnya berbuat rendah hati dan sederhana.
Kengganan seseorang untuk melakukan suatu kebaikan padahal ia tahu hal itu telah diperintahkan Allah, maka ia termasuk orang yang men-zhalimi (melalaikan) dirinya sendiri. Allah akan mengunci hatinya dari jalan yang lurus (al-Kahfi 18:5), dan ia akan menjadi teman syeitan (Thaaha 20:124).
Melupakan kewajiban dan kepatuhan seseorang dalam beribadah berawal dari sifat lalai atau lemah hatinya. Waktu dan energinya harus didorong agar diisi lebih banyak dengan perbuatan amal sholeh, kalau tidak maka kesenangan duniawi akan semakin menguasai dirinya hingga ia semakin jauh dari ingat (dzikir) kepada Allah.
3. Menyepelekan dan melakukan perbuatan dosa
Awal dari perbuatan dosa adalah sikap menyepelekan (tidak patuh terhadap) perintah dan larangan Allah. Perbuatan dosa umumnya dilakukan secara bertahap, misalnya dimulai dari zinah pandangan mata yang dianggap dosa kecil kemudian berkembang menjadi zinah tubuh. Dosa-dosa kecil yang disepelekan merupakan proses pendidikan jahat (pembiasaan) untuk menyepelekan dosa-dosa besar. Karena itu basmilah dosa-dosa kecil selagi belum tumbuh menjadi dosa besar.
4. Jiwa yang selalu memerintahkan berbuat jahat
Ibnul Qayyim Al Jauziyyah mengatakan, Allah menggabungkan dua jiwa, yakni jiwa jahat dan jiwa yang tenang sekaligus dalam diri manusia, dan mereka saling bermusuhan dalam diri seorang manusia. Disaat salah satu melemah, maka yang lain menguat. Perang antar keduanya berlangsung terus hingga si empunya jiwa meninggal dunia. Adalah sungguh merugi orang-orang yang jiwa jahatnya menguasai tubuhnya. Seperti sabda Rasulullah, “..barang siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkannya maka tidak ada seorangpun yang dapat memberinya petunjuk”. Sifat lalai, tidak mau belajar agama, sombong dan tidak peduli merupakan beberapa cara untuk membiarkan jiwa jahat dalam tubuh kita berkuasa. Sedangkan sifat rendah hati, mau belajar, mau melakukan instropeksi (muhasabah) merupakan cara untuk memperkuat jiwa kebaikan (jiwa tenang) yang ada dalam tubuh kita.
Sebab-sebab dari luar diri kita (External) :
1. Syaitan
Syaitan adalah musuh manusia. Tujuan syaitan adalah untuk merusak keimanan orang. Siapa saja yang tidak membentengi dirinya dengan selalu mengingat Allah maka ia menjadi sarang syaitan, menjerumuskannya dalam kesesatan, ketidak patuhan terhadap Allah, membujuknya melakukan dosa.
2. Bujukan dan rayuan dunia
Allah SWT berfirman : “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. (QS, al-Hadiid 57:20).
Tujuan hidup manusia seluruhnya untuk akhirat. Apapun kegiatan dunia yang kita lakukan, seperti mencari nafkah, menonton TV, bertemu teman dan keluarga, seharusnya semua itu ditujukan untuk meraih pahala akhirat. Tidak secuilpun dari kegiatan duniawi boleh dilepaskan dari aturan main yang diperintahkan atau dilarang Allah. Ibnul Qayyim mengibaratkan hati sebagai suatu wadah bagi tujuan hidup manusia (akhirat dan duniawi) dengan kapasitas (daya tampung) tertentu. Ketika tujuan duniawi tumbuh maka ia akan mengurangi porsi tujuan akhirat. Ketika porsi tujuan akhirat bertambah maka porsi tujuan duniawi berkurang. Dalam situasi dimana tujuan dunia menguasai hati kita maka hanya tersisa sedikit porsi akhirat di hati kita, dan inilah awal dari menurunnya keimanan kita.
3. Pergaulan yang buruk
Rasulullah bersabda : “Seseorang itu terletak pada agama teman dekatnya, sehingga masing-masing kamu sebaiknya melihat kepada siapa dia mengambil teman dekatnya” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, al-Hakim, al-Baghawi).
Seorang teman yang sholeh selalu memperhatikan perintah dan larangan Allah, karenanya ia selalu mengajak siapa saja orang disekitarnya untuk menuju kepada kebaikan dan mengingatkan mereka bila mendekati kemungkaran. Teman dan sahabat yang sholeh sangat penting kita miliki di zaman kini dimana pergaulan manusia sudah sangat bebas dan tidak lagi memperhatikan nilai-nilai agama Islam. Berada diantara teman-teman yang sholeh akan membuat seorang wanita tidak merasa asing bila mengenakan jilbab. Demikian pula seorang pria bisa merasa bersalah bila ia membicarakan aurat wanita diantara orang-orang sholeh. Sebaliknya berada diantara orang-orang yang tidak sholeh atau berperilaku buruk menjadikan kita dipandang aneh bila berjilbab atau bahkan ketika hendak melakukan sholat.